Indonesia sebagai salah satu negara dengan penyumbang lahan hutan terbesar di dunia dan salah satu jenis hutan di dalamnya adalah hutan gambut. Kebakaran tentunya menjadi salah satu ketkutan terbesar . Kasus kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2015 tahun silam memang masih menjadi masa lalu yang kelam untuk Indonesia. Terlebih kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran tersebut menyelimuti daerah Riau hingga negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga terkena imbasnya. Dampak negatif yang timbul dari kabut asap itu adalah banyaknya penderita penyakit saluran pernafasan dan penyakit kulit. Terlebih lagi, kabut asap itu menyebabkan kegiatan masyarakat Riau terganggu akibat jarak pandang yang rendah.
Agar tidak terjadi kebakaran hutan yang meresahkan masyarakat, APRIL Grup mengupayakan perlindungan hutan gambut secara komprehensif. Dengan melibatkan pendekatan bentang alam yang diklaim menjadi pendekatan paling relevan dan akurat dalam melindungi hutan gambut. Pendekatan bentang alam merupakan pendekatan dengan memperhatikan batas-batas alam dan mempergunakan daerah sekelilinya untuk bersama-sama menciptakan keseimbangan alam. Singkatnya, pendekatan bentang alam ini lebih menitikberatkan pada keseimbangan ekosistem. Keseimbangan ekosistem bisa diwujudkan dengan konservasi hutan, pertanian berkelanjutan, pemanfaatan sumber daya alam, dan produksi hutan. Pada dasarnya, perlindungan hutan gambut dengan pendekatan bentang alam ini tidak sebatas urusan dengan alam dan hutan saja, tapi dalam konservasi hutan pun diperlukan adanya dukungan dari berbagai aspek lain seperti pertanian, kemanusiaan, dan perkebunan.
Salah satu program Grup APRIL untuk mendukung konservasi hutan Indonesia adalah Restorasi Ekosistem Riau atau biasa disingkat menjadi RER. RER ini merupakan program terpadu yang mengakomodir perlindungan hutan di daerah Riau dengan berbagai metode terkini. Seperti pada September tahun lalu, pihak APRIL Indonesia yang tergabung dalam RER mengadakan pertemuan dengan Yayasan Tanah Air Beta. Pertemuan yang juga dihadiri oleh mahasiswa pasca sarjana James Cook University ini membahas dan mendiskusikan perlindungan hutan gambut dengan pendekatan bentang alam. Pihak Yayasan Tanah Air Beta sedikit banyak telah membagikan bagaimana pendekatan bentang alam dan kaitannya dengan pertanian masyarakat yang berkelanjutan. Pendekatan bentang alam dan pertanian berkelanjutan memang erat kaitannya untuk mewujudkan konservasi hutan yang terarah. Di pertemuan itu, pihak RER juga menyadari bahwa kurangnya pemahaman masyarakat tentang pertanian berkelanjutan. Seperti yang kita ketahui, maraknya fenomena pertanian dengan membuka lahan baru dari pembalakan liar menjadi salah satu penyebab kebakaran hutan gambut di Indonesia. Untuk itulah, sangat penting untuk mengedukasi sekaligus mensosialisasikan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.
APRIL Pulp sebagai salah satu perusahaan yang dipercayai Pemerintah Indonesia untuk mengelola dan memanfaatkan hutan Indonesia, memegang tanggung jawab besar terhadap kelangsungan hidup hutan Indonesia. Berbagai program didesain demi kelangsungan hutan dan pelestariannya, seperti Desa Bebas Api, Masyarakat Peduli Api, Restorasi Ekosistem Riau, dan masih banyak lagi. Usaha yang dilakukan oleh Grup APRIL ini bukan sekadar untuk menjaga citra saja, tetapi program yang dijalankan dengan kurun waktu yang panjang tersebut demi menjaga hutan Indonesia dari bencana kebakaran. Grup APRIL menyadari bahwa sebagai manusia yang beradab, selain mengambil hasil alam yang terkandung di dalam hutan, kita juga semestinya bisa bersama-sama menjaga kelestariannya demi masa depan anak cucu kita.